Jumat, 15 Oktober 2010

Apakah Merdeka Memiliki Sejarah?


"Sejarah Diciptakan Oleh Pemenang" -Napoleon Bonaparte-

Pepatah para sejarawan adalah “sejarah adalah milik penguasa” . ungkapan ini memang terbukti ketika kita mempelajari sejarah Indonesia, bagaimana bukti sejarah selalu berasal dari hal-hal yang tertulis dan tidak tertulis, seperti babad,kitab,prasasti,candi,archa dan lain sebaginya. Contoh kita mempelajari sejarah majapahit dari peninggalan dan yang berupa candi dan kitab, buku-buku yang anda pada jaman sekarang menuliskan berasalkan sumber-sumber tersebut, ketika menggali sumber sejarah dan akhirnya menjadi sebuah cerita sejarah ini adalah berkat peninggalan dan intrepetasi penulis sejarah.


Padahal coba kita telaah candi si bangun oleh penguasa negeri, kitab Negarakertagama yang berjudul asli kakawin Desawarnana yang menjadi sumber sejarah majapahit berasal dari tulisan Mpu Prapanca yang pada saat itu menjabat sebagai pujangga istana yang mengikuti langkah raja menuju daerah-daerah seperti blambangan,lumajang dan singosari. Dan dari sini pula cerita sejarah tentang majapahit terceritakan seperti sekarang ini,dari kisah-kisah penguasanya.

Kembali kepada sejarah kontemporer Indonesia,Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki sejarah dan tertulis dalam buku sejarah, sebagai Negara yang besar dan berhasil memerdekakan diri dari tangan penjajah Belanda, dalam buku sejarah Indonesia cetakan Negara kemerdekaan Indonesia adalah 17 agustus 1945,namun dalam buku sejarah Belanda tentang Indonesia pasti mengakui kedaulatan Indonesia pada tanggal 27 Desember 1949. namun ini bukan masalah yang mana yang benar versi siapa tapi ini bagaimana menunjukkan sejarah berasal siapa yang berkuasa.

Apabila dalam buku sejarah tertulis “Republik Maluku Selatan coba memegang independensinya pada tanggal 25 April 1950 di kota Ambon. namun Pemerintah Republik Indonesia Serikat (RIS) pada saat itu dibawah pimpinan Sukarno-Hatta menentang keras, tindakan Pemerintah RIS adalah memberiakan ultimatum kepada semua para aktifis RMS untuk menyerahkan diri kepada pemerintah RI, sehingga hampir semua aktifis RMS itu ditangkapi oleh Militer".. cetak tebal pada kata Indenpendensi akan di ubah menjadi perilaku makar, separatis dan lain-lain

Apakah keberanian 29 orang penari Cakalele di hadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di Ambon pada pagi hari Jumat 29 Juni 2007 lalu adalah sebuah tindakan nekat. Bagaimana 29 orang tersebut sangat berani menyerahkan diri kepada pemerintah Indonesia dan menegaskan kemakarannya, ataukah mereka benar-benar berjuang untuk sejarahnya?.

“Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan peri-keadilan”. Inilah bunyi pembuakaan UUD 1945 yang adiluhung, sungguh bagaimana arifnya suatu bangsa yang memiliki kesadaran kesetaraan semua manusia dan bangsa, kalau melihat bunyi Pembukaan UUD 1945 ini maka bangsa Indonesia bangsa luar biasa arif dan dan bersahaja dan mempunyai kebijaksanaan, namun apakah memiliki sejarah adalah sebuah kemerdekaan setiap bangsa manusia.
Merdekasaja@yahoo.com

1 komentar: