Senin, 11 Februari 2013

Menulis lagi di merdekasaja.blogspot.com.


Sambil berpaling ke arahku Pengendum tiba-tiba berkata "guding,ake ndok nuly sungoy,umpamono yoya?"(aku mau menulis tentang sungai,bagaimana ini ?). Pertanyaan Pengendum sebenarnya spontan aku jawab dengan satu kata "menulislah",tapi ternyata dia malah panik,hehehe terpaksa jadi agak panjang ngomongnya. "coba bayangkan kamu di depan orang banyak dan orang-orang itu bertanya tentang sungai yang ada di daerahmu cobalah cerita.." akhirnya menulislah pengendum...

Setelah tulisan Pengandum jadi dan dia akhirnya berhasil berkarya hari itu,dan aku tiba-tiba tersentak,trus karyaku mana?. Aneh juga aku menyuruh pengendum menulis padahal aku sendiri berhenti menulis sudah cukup lama,maksudnya benar-benar menulis,bukan sekedar menulis status facebook atau tulisan di buku harian usang yang hampir pensiun itu.

Menjadi salah satu anggota divisi jurnalistik SWAPENKA ternyata bukan jaminan aku akan aktif menulis,aku menulis jika memang benar-benar senggang,dan ada yang ingin aku sampaikan,atau sekedar lagi ingin bergenit-genit ria dan ingin tampak keren,hehehe tapi biasanya sidang redaktur di kepalaku bakal menggagalkan kegenitan itu.

Menulis itu mudah kalau untuk diri-sendiri dan susah kalau menulis untuk orang lain. menulis untuk diri sendiri bakal apa adanya karena memang untuk diri sendiri,apa adanya dan kadang tak peduli tulisan itu bagaimana,kalau menulis untuk di bagi dengan orang lain kita bakal berusaha membuat tulisan kita jelas dan menarik dan mudah untuk dibaca,kadang kita berusaha menulis dengan berkelas dengan menunjukkan itelektualitas kita itu yang aku sebut ingin tampak keren,tapi kadang juga sulit  ketika kita merasa harus memuaskan orang banyak dengan berusah menulis indah dan mudah dipahami,padahal keindahan dan pemahaman itu relatif dan kita malah tersiksa sendiri karena ingin memuaskan semua orang. 

Dan dengan menginsafi semua ini maka blog merdekasaja.blogspot.com ini kembali beredar lagi dan akan bercerita tentang cerita yang ingin di ceritakan  yang pasti cerita tentang ada apa dan apa adanya. 

                                                                                                           

1 komentar:

  1. Pada akhirnya, menulis adalah bicara, tapi tanpa kata. Menulis adalah bernyanyi, tapi tanpa nada. Menulis adalah seperti saat Pengendum Tampung bicara dalam catatannya yang berjudul ORANG RIMBA MENULIS

    BalasHapus